Poros Penggerak Roda Belakang

Poros atau axle merupakan salah satu dari komponen unit sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin dari differential untuk memutarkan roda kendaraan. Pada kendaraan berpenggerak roda belakang dan juga kendaraan all wheel drive, selain untuk memutarkan roda poros belakang juga berfungsi untuk menopang berat kendaraan. Poros belakang memiliki 3 jenis yang digunakan tergantung dari jenis kendaraannya.

Poros setengah mengembang ( semi floating )

poros setengah mengembang

Bila kita perhatikan kelihatan bahwa poros belakang mempunyai beban yang berat. Hal ini disebabkan berat kendaraan dan peran dari jembatan belakang dipikul oleh poros itu sendiri.  Selain bukan hanya menerima kedua macam beban yang berat tetapi ditugaskan juga untuk memutarkan roda belakang. Dalam hal ini poros ditugaskan untuk menggerakkan kendaraan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa poros bekerja untuk memikul seluruh berat kendaraan dan menggerakkan kendaraan supaya dapat bergerak maju. Poros dengan konstruksi ini hanya dapat digunakan untuk kendaraan ukuran ringan.

Keuntungan :

  1. Konstruksi sederhana.
  2. Mudah dalam perawatan.
  3. Biaya produksi murah.
Kelemahan :
  1. Kemungkinan poros menjadi bengkok atau patah karena beban kendaraan dipikul oleh poros tersebut.
  2. Jika kendaraan overload poros dapat patah sangat berbahaya karena kemungkinan roda bisa lepas karena tidak ada yang menahannya.

Poros 3/4 mengambang ( three quarter floating )

three quarter floating

Berat kendaraan dan berat jembatan belakang dipikul bersama-sama oleh poros belakang dan roda. Seperempat bagian dari beban dipikul oleh poros belakang dan 3/4 bagian oleh roda. Konstruksi ini banyak digunakan untuk kendaraan kendaraan sedan.

Keuntungan :

  1. Apabila poros patah kemungkinan roda tidak akan lepas karena ada yang menahannya.

Kelemahan :

  1. Kemungkinan poros bisa bengkok.

Poros mengambang ( full floating )

full floating

Konstruksi ini banyak digunakan untuk kendaraan kendaraan ukuran berat. Seluruh berat kendaraan dan percepatan belakang dipikul oleh roda. Dengan demikian poros belakang bebas dari pikulan yang berat. Poros belakang hanya berfungsi untuk memutarkan roda belakang. Di bagian luar ujung poros belakang dilengkapi dengan flens dan melekat pada bagian roda sehingga roda dapat diputarkan oleh poros tersebut. Keunggulam dari konstruksi ini adalah apabila porosnya patah seluruh bagian dari jembatan belakang terutama rodanya tidak perlu dibongkar guna mengeluarkan poros yang patah untuk diganti dengan yang baru.

Poros Depan pada Kendaraan

Poros yang berarti sumbu atau as tempat di mana roda berputar pada kedua ujungnya. Poros depan berfungsi untuk menunjang roda agar dapat berputar pada ketua ujung poros dan roda juga dapat membelok ke kiri atau ke kanan. Selain itu roda pun harus dapat dengan bebas bergerak ke atas atau ke bawah.

Jenis-jenis Poros Depan

1. Poros depan kaku

Poros depan jenis ini banyak digunakan pada kendaraan ukuran berat terutama truk dan juga menggunakan pegas daun. Ada 2 macam poros depan kaku, yaitu :

poros depan

Poros depan ELLIOT ( bentuk canggah )

Ujung poros ini memiliki canggah. Diantara kedua pipi canggah itu disisipkan batang gerak kemudi (steering knuckle) yang diperkuat oleh king pin. Bila roda berbelok dan steering knuckle berputar, maka king pin ikut berputar. Karena itu kedua sisi canggah dibuat nipel (tempat memasukan minyak pelumas). King pin ditahan oleh baut penjamin pada batang gerak kemudi. Roda dipasang pada tempat roda berputar (spindle). Berbeloknya roda disebabkan oleh bergeraknya spindle, karena spindle digerakkan oleh batang gerak kemudi.

Poros depan reverse ELLIOT ( bentuk tinju )

Model ini merupakan kebalikan dari model poros depan ELLIOT, karena gerak kemudi poros depan jenis ini poros disisipkan pada canggah batang gerak kemudi. Di sini king pin diam karena tertekan oleh baut penjamin pada poros tinju.

2. Poros depan berporos bebas

poros depan

Poros ini menggunakan pegas spiral. Sesuai dengan namanya bebas atau independen, untuk membuat suatu gerak yang bebas tadi maka sistem suspensi yang dapan digunakan adalah macpherson dan wishbone. Pada kedua ujung lengan suspensi bagian luarnya menggunakan sambungan peluru sedangkan pada pegangan ujung-ujungnya bagian dalam di pasang bushing karet. Poros depan jenis ini banyak digunakan pada kendaraan ringan.

3. Poros depan memutarkan roda

front axle

Maksudnya adalah roda-roda depan juga sebagai roda penggerak. Bentuk poros macam ini sama seperti poros belakang yang dapat memutarkan roda. Untuk dapat membelokkan roda maka pada kedua ujung sembuh ini  diberi join. Poros jenis ini digunakan pada kendaraan berpenggerak depan.

Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Sebuah mesin pada kendaraan akan hidup apabila memenuhi tiga syarat, yaitu kompresi, bahan bakar dan pengapian. Pengapian akan memercikan bunga api yang dihasilkan oleh busi sehingga membakar campuran bahan bakar dan udara pada saat langkah kompresi. Bunga api dihasilkan melalui beberapa proses sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem pengapian.

Pada saat ini sistem pengapian memiliki beberapa jenis mulai dari sistem pengapian konvensional sampai sistem pengapian yang diatur oleh komputer atau ECU. Sistem pengapian konvensional merupakan hal yang paling dasar untuk dipelajari. Cara kerja pengapian konvensional memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakkan distributor yang mengatur membuka dan menutupnya platina serta membagikan arus listrik ke masing-masing busi sesuai firing order sehingga dibutuhkan penyetelan yang tepat untuk menjamin pembakaran yang sempurna. Berikut merupakan cara kerja pengapian konvensional beserta aliran arus listriknya.

Saat platina menutup

cara kerja sistem pengapian konvensional

Sistem pengapian akan bekerja apabila kunci kontak dalam posisi ON. Arus listrik mengalir dari baterai menuju ke fuse lalu ke ignition coil. Di dalam ignition coil terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kumparan primer arus listrik akan diteruskan menuju ke platina. Karena platina menutup sehingga arus listrik langsung diteruskan ke masa. Akibatnya terjadi kemagnetan pada primer koil.

Saat platina membuka

sistem pengapian konvensional

Saat platina membuka arus listrik dari baterai hanya masuk ke kondensor dan tidak sampai ke masa. Hal ini menyebabkan kemagnetan pada primer koil akan hilang secara tiba-tiba. Hilangnya kemagnetan pada primer koil menimbulkan induksi yang menguntungkan yang membuat sekunder koil menginduksikan diri. Induksi yang terjadi pada sekunder koil menyebabkan tegangan dari baterai berubah yang semula 12V kemudian keluar dari ignition coil menjadi 13KV sampai 20KV. Tegangan yang besar ini dialirkan menuju distributor melalui kabel tegangan tinggi yang kemudian dibagikan ke masing-masing busi sesuai firing order sehingga terjadi percikan bunga api yang dibutuhkan saat proses pembakaran.

Komponen Sistem Pengapian Pada Kendaraan

 Sebuah kendaraan bermotor terdiri dari berbagai sistem yang terpadu sehingga menghasilkan tenaga gerak untuk menjalankannya. Salah satu sistemnya adalah sistem pengapian. Fungsi dari sistem pengapian, yaitu untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi yang kuat dan tepat untuk memulai pembakaran campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar pada motor bensin.

Syarat agar mesin kendaraan dapat hidup salah satunya harus ada pengapian. Percikan api pada busi harus terjadi pada saat yang tepat untuk menjamin pembakaran yang sempurna, sehingga mesin bekerja dengan halus dan ekonomis. Secara sederhana, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan terjadi di dalam silinder setelah busi memercikkan bunga api sehingga diperoleh tenaga dorong akibat pemuaian gas hasil pembakaran, mendorong piston ke Titik Mati Bawah ( TMB ) menjadi langkah usaha. Oleh poros engkol gerak translasi tersebut diubah menjadi tenaga rotasi yang menggerakkan fly wheel, transmisi, sampai dengan roda.

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN

Pada dasarnya sistem pengapian merupakan rangkaian dari beberapa komponen. Komponen ini bekerja saling berkaitan. Berikut ini merupakan komponen dari sistem pengapian.

1. BATERAI

Baterai berfungsi sebagai penyedia tegangan listrik yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan komponen sistem kelistrikan. Baterai pada sistem pengapian berfungsi sebagai sumber arus listrik. Namun jika baterai digunakan terus-menerus maka baterai akan cepat habis dan sistem pengapian pun tidak akan berfungsi. Oleh karena itu harus dilengkapi dengan sistem pengisian. Saat kendaraan berjalan sistem pengisian berfungsi sebagai penyuplai arus listrik sehingga baterai tetap awet atau tidak tekor. Itulah mengapa kendaraan bisa tetap berjalan walaupun baterai lemah.

2. FUSE

Semua komponen sistem kelistrikan pasti akan melewati fuse. Fuse berfungsi sebagai pengaman rangkaian sistem kelistrikan untuk mencegah terjadinya korsleting atau tegangan berlebih.

3. KUNCI KONTAK

Berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik.

4. IGNITION COIL

Ignition coil berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai dari 12V menjadi 13KV sampai 20KV. Tegangan sebesar ini membuat busi bisa memercikan bunga api sehingga terjadi proses pembakaran. Dalam ignition coil terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.

5. DISTRIBUTOR

komponen sistem pengapian

Distributor

Distributor merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen sistem kelistrikan diantaranya adalah sebagai berikut.

Cam 

Komponen ini terhubung dengan camshaft sehingga berputar. Putaran ini digunakan untuk mengatur pengapian. Cam pada distributor berfungsi untuk membuka dan menutup platina sehingga arus listrik dapat terputus dan terhubung pada kumparan primer.

Platina

Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik kumparan primer menuju masa sehingga pada ignition coil terjadi kemagnetan maupun self induksi yang dapat menyebabkan tegangan baterai dapat berubah dari 12V menjadi 13KV sampai 20KV.

Kondensor 

Berfungsi sebagai penyimpan tegangan listrik sementara supaya tidak terjadi tegangan listrik terlalu besar di platina.

Rotor 

Berfungsi untuk membagi tegangan tinggi ke masing-masing puisi sesuai firing order.

Governor Advancer 

Berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran mesin.

Vakum Advancer 

Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin, ini dipengaruhi oleh kevakuman pada intake manifold.

6. KABEL TEGANGAN TINGGI

Tegangan yang dihasilkan oleh ignition coil sangat tinggi sehingga membutuhkan kabel dengan spesifikasi khusus. Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke distributor lalu dari distributor ke busi.

7. BUSI

Busi berfungsi untuk memercikkan bunga api yang dihasilkan akibat adanya loncatan tegangan listrik dari elektroda ke masa. Kemudian percikan bunga api ini digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar sehingga terjadi proses pembakaran.

Cara Mengetahui Kerusakan Kopling Mobil

kerusakan kopling mobil

Kopling adalah bagian dari sistem pemindah tenaga yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin dari mesin ke input transmisi. Masalah pada kopling seringkali terjadi seiring dengan pemakaian dan bagaimana cara kita mengoperasikannya. Masalah pada kopling jangan dianggap remeh karena dapat mengancam keselamatan kita saat berkendara.

Sebelum kita mengetahui gejala kerusakan pada sistem kopling dan cara mengatasinya, akan lebih baik kita mengetahui komponen yang ada di dalam kopling dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita dalam mendiagnosis kerusakan. Diagnosis kerusakan pada kopling mobil dapat diketahui sebagai berikut.

Diagnosis Kerusakan Kopling Selip

Cek saat mobil dalam keadaan diam, prosedurnya sebagai berikut.
  1. Start kendaraan dan panaskan mesin untuk operasi suhu yang normal, jangan lupa ganjal roda kendaraan, dan aktifkan rem parkir.
  2. Masukkan transmisi ke gigi tertinggi dan lepaskan pedal kopling pelan-pelan. Jika kopling terhubung dengan benar, maka putaran mesin harus segera turun, tetapi jika terjadi penundaan penurunan putaran mesin maka hal ini dapat dipastikan kondisi kopling selip.

Cek saat mobil berjalan, prosedurnya sebagai berikut
  1. Setelah mesin mencapai suhu kerjanya, perlahan-lahan percepat sampai 25-30 km/jam pada gigi transmisi tertinggi.
  2. Tekan pedal gas sepenuhnya untuk membuat percepatan penuh. Jika rpm mesin meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan kecepatan kendaraan yang signifikan, berarti kopling selip dan perlu penggantian kampas kopling.

Diagnosis kerusakan kopling berbunyi

Bunyi kopling disebabkan oleh kopling yang slip berulang kali, akhirnya hubungan plat penekan dan permukaan fly wheel tidak normal. Suara kopling menghasilkan getaran, getaran ini dapat dirasakan dan dapat menyambar ke bodi kendaraan sehingga dapat menyebabkan kebisingan pada body.

Kopling bunyi bisa disebabkan oleh minyak atau oli pada pelat kopling, pelat kopling mengkilap, longgar atau rusak, peredam torsi usang, bengkok atau pelat kota terdistorsi, clutch cover longgar, pin pada roda gaya hilang, dan run out gaya berlebihan. Hot spot pada fly wheel dapat menyebabkan pelat kopling saat menjepit tidak rata sehingga mengakibatkan suara.

Diagnosis kerusakan kopling menarik ( tidak mau bebas )

Kopling menarik merupakan suatu kondisi dimana kopling tidak bebas sepenuhnya. Gejalanya bisa berupa gigi transmisi sulit berpindah dari netral ke gigi satu. Untuk mengetahui kerusakan ini lakukanlah pemeriksaan seperti berikut.
  1. Start kendaraan dan panaskan mesin dan transmisi sehingga mencapai suhu kerja.
  2. Transmisi dalam posisi netral dan jalankan mesin pada putaran idle.
  3. Injak pedal kopling, tunggu sembilan detik, dan masukkan transmisi pada gigi mundur.
  4. Jika terdengar suara roda gigi gemetar menunjukkan kopling belum sepenuhnya bebas.
Diagnosis kerusakan suara pada unit kopling

1. Suara pada bearing transmisi, yaitu suara hilang setelah pedal kopling ditekan.

Jika kebisingan muncul pada saat pedal kopling ditekan sepenuhnya dan roda gigi transmisi pada gigi rendah, maka penyebabnya adalah bantalan pembebas rusak. Untuk memastikannya, gigi transmisi harus benar-benar berhenti. Jika kebisingan bertambah parah, maka penyebabnya adalah bantalan pembebas, karena poros engkol berputar dan poros transmisi berhenti.

2. Bantalan pembebas rusak, yaitu kebisingan dimulai selama pedal kopling ditekan.

Posisikan transmisi pada posisi netral dan lepaskan injakan pedal kopling sedikit sampai gigi transmisi berputar. Pada saat ini bantalan pivot berhenti berputar namun bantalan pembebas masih berputar. jika suara itu berhenti, menandakan bahwa bantalan pivot rusak. jika kebisingan terjadi terus maka dapat dipastikan bantalan pembebas rusak.

3. Clutch cover rusak, yaitu kebisingan dan getaran terjadi pada saat pedal kopling ditekan setengah langkah.

Ketika mendiagnosis suara bantalan pembebas pastikan memeriksa penyetel FreePlay kopling. Ketinggian ujung pegas diafragma yang tidak merata dapat menyebabkan sleep antara bantalan pembebas dan diafragma yang akan menimbulkan kebisingan.

4. Bantalan pilot rusak dan suara muncul setelah pedal kopling ditekan sepenuhnya.

Beberapa suara dapat disebabkan oleh getaran dan kurangnya pelumasan pada poros dari garpu pembebas. Pastikan untuk melumasi titik-titik ini dengan gemuk. Untuk mempersiapkan pemeriksaan ini mesin harus dihidupkan pada kecepatan idle dan sistem penggerak kopling harus disetel untuk mendapatkan FreePlay yang benar.

Oskilasi pada Kendaraan

Saat kendaraan berjalan melewati jalan yang tidak rata atau bergelombang maupun saat melaju dengan kecepatan tinggi pasti terdapat guncangan. Guncangan pada kendaraan biasa disebut dengan oskilasi. Oskilasi merupakan pergerakan bodi kendaraan akibat gaya yang diterima dari luar.

SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT
sprung weight

Berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas-pegas disebut sprung weight. Dilain pihak, roda-roda dan poros komponen kendaraan lainnya yang tidak ditopang oleh pegas disebut unsprung weight.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin besar sprung weightnya dari suatu kendaraan akan menjadikan makin baik karena tendensi body untuk terguncang akan menjadi berkurang. Sebaliknya, unsprung weight yang terlalu besar cenderung menyebabkan bodi mudah terguncang.

Oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan terutama body berpengaruh besar pada kenikmatan kendaraan. oskilasi dan goyangan ini dibedakan sebagai berikut.

A. OSKILASI SPRUNG WEIGHT

PITCHING
pitching

Pitching adalah oskilasi naik turunnya bagian depan dan belakang berhubungan dengan titik berat depan dan belakang kendaraan. Hal ini terjadi khususnya bila kendaraan melalui jalan yang kasar dan berlubang. Pitching juga mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah dibandingkan dengan pegas yang lebih keras.

ROLLING
rolling

Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang bergelombang, salah satu pegasnya satu sisi kendaraan mengembang, dan pada satu sisi lainnya mengkerut. Hal ini mengakibatkan bodi berputar ( rolling ) dalam arah yang lurus ( dari sisi ke sisi ).

BOUNCING
bouncing

Bouncing adalah gerakan naik-turunnya kendaraan secara keseluruhan. Bila kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi melalui jalan yang bergelombang, maka seolah-olah terjadi gerakan naik-turun. Juga mudah terjadi bila keadaan pegas lemah.

YAWING
yawing

Yawing adalah gerakan body kendaraan arah memanjang, ke kanan dan ke kiri terhadap titik tengah ( centerline ). Pada permukaan jalan dimana terjadinya pitching sepertinya juga terjadi yawing.

B. OSKILASI UNSPRUNG WEIGHT

HOPPING

Hopping adalah gerakan melambung ( bouncing ) roda-roda ke atas dan ke bawah yang biasanya terjadi pada jalan-jalan yang bergelombang pada saat kendaraan kecepatan sedang dan tinggi.

TRAMPING

Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah berlawanan pada roda kiri dan kanan melompat terhadap permukaan jalan. Keadaan ini mudah terjadi pada kendaraan yang menggunakan suspensi poros rigid.

WIND-UP

Wind-up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan momen penggerak ( driving torque ) kendaraan

Cara Mengetahui Kerusakan Motor Starter

Starter adalah salah satu komponen engine kendaraan yang berfungsi untuk memutar pertama kali engine agar dapat hidup. Motor starter dapat dalam kondisi baik dengan jangka waktu yang lama dikarenakan perlakuan terhadap motor starter untuk menghidupkan engine dilakukan secara normal. Pemaksaan terhadap kerja motor starter dapat mengakibatkan motor starter bekerja berat dan baterai cepat rusak. Jika motor starter selalu dipaksakan, maka bagian yang cepat rusak adalah brush, komutator, isolator pada field coil dan angker.

Peran motor starter pada kendaraan sangatlah penting terutama pada mobil, sebab jika motor starter mengalami kerusakan mesin mobil tidak akan hidup. Namun jika dalam kondisi darurat cara mengatasinya kita harus bersusah payah mendorong mobil agar bisa hidup.

Baca juga : Komponen Motor Starter

Kerusakan pada motor starter dapat kita atasi sendiri. Namun sebelumnya anda harus tahu tentang komponen motor starter beserta fungsinya agar tidak asal dalam mendiagnosis kerusakan pada motor starter. Diagnosis ini bertujuan untuk mencari sumber kerusakan. Apa sajakah kerusakan atau gangguan yang ada pada motor starter dan bagaimana cara mengatasinya ? Simak pembahasan berikut.
Kerusakan motor starter

A. Motor starter tidak berputar atau tidak bekerja pada saat kunci kontak posisi start

Untuk melakukan pemeriksaan, hidupkan lampu kendaraan. Setelah menghidupkan lampu kita dapat mengetahui penyebab dari gangguan tersebut.
  1. Bila lampu tidak menyala, kemungkinan penyebabnya adalah hubungan kabel positif atau kabel massa terputus, bisa juga baterai kosong. Cara mengatasinya periksa kabel baterai dan terminal baterai, kencangkan apa bila terdapat mur dan baut yang kendur, ukur tegangan baterai, tegangan baterai tidak boleh dibawah 12 volt. Jika tegangan baterai kurang dari 12 volt, lakukan pengisian baterai.
  2. Lampu menyala, namun ketika distart tiba-tiba lampu mati. Kemungkinan penyebabnya adalah arus listrik yang mengalir kurang, karena adanya rugi tegangan. Ini terjadi karena oksidasi atau biasa kita kenal dengan korosi pada soket kabel dan pada sambungan terminal baterai. Cara mengatasinya bersihkan pool baterai dari kemungkinan korosi dan pastikan hubungan yang baik antara baterai dengan motor starter.
  3. Lampu menyala, namun ketika distart lampu menjadi redup. Biasanya kondisi ini terjadi karena kapasitas baterai telah berkurang. Cara mengatasinya lakukan pengisian baterai.
  4. Lampu menyala terang. Hubungkan terminal 30 dengan terminal 50 motor starter. Jika motor starter berputar, maka kemungkinan penyebabnya adalah terputusnya hubungan kabel dari kunci kontak terminal 50 pada solenoide motor starter. Atau bisa juga terjadi kerusakan pada kunci kontak. Cara mengatasinya periksalah hubungan kabel, soket-soket starter, dan ganti apabila terdapat komponen yang rusak.
  5. Lampu menyala terang. Lepaskan terminal 30 pada solenoide motor starter dan hubungkan langsung ke terminal coil. Jika motor starter bisa berputar maka kemungkinan kerusakannya kerusakan adalah pada solenoide motor starter. Cara mengatasi ganti solenoide motor starter dengan yang baru.
B. Motor starter tidak berputar pada saat kabel dari terminal 30 dihubungkan langsung ke terminal coil motor starter.

Untuk permasalahan ini, kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut.
  1. Sikat arang atau brush tidak duduk dengan benar sehingga kontak terhadap komutator tidak baik. Cara mengatasinya bersihkan dan perbaiki dudukan brush
  2. Sikat arang aus ( terlalu pendek ). Bila sikat arang sudah aus maka harus dilakukan penggantian sikat arang.
  3. Pegas penekan sikat arang kurang tekanannya sehingga sikat arang kurang rapat terhadap komutator. Bila ini terjadi tindakan yang harus dilakukan adalah mengganti pegas penekan sikat arang.
  4. Komutator kotor. Bila komutator sudah kotor, lakukan pembersihan pada komutator karena dapat menghambat aliran listrik.
  5. Komutator cacat atau terbakar. Cara mengatasinya lepas komutator kemudian perbaiki, namun jika sudah parah maka komutator perlu diganti.
  6. Kumparan angker rusak atau terjadi hubungan singkat. Cara mengatasinya perbaiki kumparan angker, jika sudah tidak layak lagi maka ganti angker dengan yang baru.
C. Solenoide starter bekerja ( menarik dan menahan ) tetapi motor starter tidak berputar atau solenoide menarik, kemudian kembali lagi.

Permasalahan ini dapat kita ketahui penyebabnya seperti berikut.
  1. Baterai kosong. Bila baterai kosong lakukan pengecasan baterai, namun jika baterai sudah rusak maka ganti baterai dengan yang baru.
  2. Arus kurang besar karena terjadi korosi pada terminal baterai. Cara mengatasinya bersihkan terminal baterai dari korosi bisa dengan di lap dengan air hangat atau amplas terminal baterai kemudian kencangkan pengikatan pool baterai.
  3. Dudukan sikat arang kurang baik. Cara mengatasi bersihkan dudukan sikat arang.
  4. Sikat arang aus atau terlalu tipis. Pemecahan masalah ini dengan mengganti sikat arang dengan yang baru sesuai spesifikasinya.
  5. Komutator kotor. Bersihkan komutator dari kotoran yang melekat.
  6. Kumparan medan atau field coil rusak. Jika ini sudah terjadi maka motor starter harus diganti.
D. Roda gigi pinion motor starter berputar bebas, motor starter bisa berputar, tetapi fly wheel tidak berputar.

Penyebab dari kerusakan ini ada 2 yaitu:
  1. Roda gigi pinion starter rusak. Bila ini sudah terjadi gantilah roda gigi pinion starter.
  2. Roda gigi ring gear pada fly wheel rusak. Cara mengatasinya perbaiki kerusakan gigi pada ring gear atau ganti fly wheel.
E. Roda gigi pinion tidak bergerak maju pada saat distart.

Jika sobat mengalami gangguan ini pada motor starter, perlu diketahui penyebab dari gangguan roda gigi motor starter tidak bergerak maju pada saat distart adalah sebagai berikut.
  1. Penggerak pinion, gigi ulir memanjang kotor atau rusak. Cara mengatasinya lepas penggerak pinion, bersihkan jika gigi ulir terdapat kotoran, apabila keadaannya sudah parah maka perlu dilakukan penggantian.
  2. Solenoide starter rusak. Cara mengatasinya ganti solenoide motor starter.
  3. Pegas pengembali pinion lemah atau patah. Cara mengatasinya ganti pegas pengembali pinion.
F. Motor starter berputar terus, pada saat kunci kontak telah dikembalikan ke posisi ON

Jika kunci kontak tetap pada posisi start walaupun kunci kontak telah diputar kembali ke posisi ON penyebabnya terjadi kerusakan pada solenoide atau starter macet pada fly wheel. Ketika ini terjadi secepat mungkin matikan mesin dan periksa kerja solenoide, jika memang sudah rusak ganti solenoide motor starter.

G. Gangguan pada terminal motor starter, pull in coil, dan hold in coil.

kerusakan motor starter
1. Terminal 50
Kondisi terminal 50 rusak dapat mengakibatkan suplay tegangan ke solenoide tidak stabil. Hal ini akan menyebabkan roda pinion bergerak maju dan berputar dengan tidak stabil. Penyelesaiannya periksa kondisi terminal 50, perbaiki terminal 50 jika rusak

2. Terminal C
Terminal C rusak dapat mengakibatkan suplay arus dari solenoide ke motor starter tidak stabil ataupun tidak dapat mengalirkan arus listrik sehingga putaran motor starter tidak stabil atau lemah bahkan juga bisa tidak berputar. Jika hal ini sudah terjadi segera periksa terminal C, lakukan perbaikan bila terminal C kendor atau rusak.

3. Terminal 30
Terminal 30 bermasalah mengakibatkan motor starter tidak mendapatkan tegangan secara maksimal dan menyebabkan motor starter berputar lambat. Cara mengatasinya periksa kondisi terminal 30. Jika kotor dan kendor lakukan pembersihan kemudian kencangkan terminal 30.

4. Pull in coil
Pull in coil mengalami gangguan dapat membuat pinion tidak bergerak maju atau tidak dapat mendorong pinion gear. Cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan ohm meter, periksa kontinuitas antara terminal 50 dan terminal C. Jika tidak ada kontinuitas ganti switch magnet.

5. Hold in coil
Hold in coil bermasalah dapat mengakibatkan kemagnetan untuk menahan pinion gear saat terhubung dengan fly wheel berkurang, sehingga belum sempat memutar roda gila pinion gear sudah kembali mundur. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan ohm meter, periksa kontinuitas antara terminal 50 dan bodi switch magnet. Jika tidak ada kontinuitas maka switch magnet perlu diganti.