Kopling merupakan bagaian dari sistem pemindah tenaga untuk memindahkan tenaga putar mesin menuju transmisi secara halus tanpa ada kejutan.
Secara umum kopling berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan gear.
Baca juga : Jenis-jenis Kopling
Jika kita amati dengan cermat, kopling bekerja dengan cepat. Proses kerjanya ini terbagi menjadi dua, yaitu pada saat pedal kopling ditekan dan pada saat pedal kopling dilepas.
Pada saat pedal kopling ditekan, tenaga dari mesin yang disalurkan akan terputus, karena pada saat pedal kopling ditekan maka gaya tenkannya akan menggerakkan garpu pembebas. Garpu pembebas kemudian menekan release bearing sehingga per kopling tertekan dan plat penekan akan terangkat sedikit. Hal ini membuat kampas kopling yang awalnya terjepit diantara plat penekan dan fly wheel akan menjadi terbebas dan putaran dari mesin ke transmisi menjadi terputus.
Pada saat pedal kopling dilepas atau tidak ditekan, tenaga dari mesin yang tadinya terputus akan kembali terhubung. Hal ini disebabkan garpu pembebas yang tadinya menekan release bearing kembali ke posisinya semula dan release bearing ikut terbebas sehingga pegas kembali menekan plat penekan yang membuat plat kopling terjepit diantara plat penekan dan fly wheel.
Kopling yang baik harus memiliki 3 syarat yang harus dimiliki, yaitu:
- Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi secara lembut.
- Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh tanpa selip.
- Harus dapat membebaskan dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan sempurna dan cepat.
Alat ini berupa tuas yang berfungsi untuk menggerakkan bantalan pembebas.
2. Bantalan pembebas
Bantalan pembebas ini dipasang pada penahan bantalan poros kopling. Bantalan ini dapat bergerak secara aksial pada tempatnya. Gerakan mendekati kopling akan menekan pegas difragma atau tuas pengungkit pelat penekan kopling yang akan memutus pemindahan daya. Pada kedudukan normalnya, bantalan pembebas ini tidak akan menekan pegas diafragma atau tuas pengungkit.
3. Clutch cover ( tutup kopling )
Clutch cover melekat pada fly wheel yang berfungsi sebagai tempat dudukan dan jugapenutup atau rumah bagi komponen kopling yang terdapat didalamnya, seperti kampas kopling, pegas penekan, dan plat penekan.
4. Pegas kopling
Pegas kopling berfungsi untuk menekan pelat penekan terhadap pelat kopling.
5. Pressure lever atau tuas penekan
Tuas penekan berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.
6. Pelat tekan / pressure plate
Pelat penekan ini berfungsi untuk menekan pelat kopling terhadap permukaan roda penerus sehingga terjadi pemindahan daya dari mesin ke pelat kopling akibat gesekan
7. Pelat kopling
Pelat kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dengan lembut tanpa selip dari rangkaian tutup kopling ke poros keluaran kopling.
8. Fly wheel
Fly wheel atau roda gila berfungsi sebagai tempat melekatnya rumah kopling.