Pada saat ini penggunaan transmisi otomatis semakin banyak digunakan pada kendaraan. Perlu kalian ketahui bahwa transmisi otomatis memiliki kopling. Kopling yang digunakan pada transmisi otomatis adalah kopling hidrolik atau yang lebih dikenal dengan sebutan torque converter.
Torque converter adalah bagian dari sistem pemindah tenaga yang digunakan untuk mengubah ( memperbesar ) momen puntir. Fungsi dari torque converter adalah sebagai berikut:
- Memperbesar momen ( torque ) yang dihasilkan oleh mesin.
- Bekerja sebagai kopling otomatis.
- Meredam getaran yang diakibatkan oleh momen dari mesin.
- Menggerakkan pompa hidrolik.
- Menyalurkan putaran mesin dengan lembut.
Kita telah mengetahui prinsip kopling yang hanya sebagai penghubung dan pemutus putaran dari mesin ke transmisi. Kita juga telah mengetahui bahwa kopling gesek biasa tidak dapat memperbesar momen dan juga kasar tidaknya hubungan antara fly wheel mesin dengan pelat kopling akan bergantung pada cara pengoperasian yang dilakukan oleh pengemudi. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa torque converter memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan kopling gesek biasa, yaitu:
- Memperbesar momen torsi dari mesin ke transmisi otomatis.
- Penyambungan berlangsung dengan lembut saat penyaluran daya dan putaran mesin.
- Meredam getaran yang diakibatkan oleh putaran mesin saat kendaraan beroperasi.
- Mudah perawatannya dan tidak memerlukan penyetelan.
Prinsip kerja torque converter dapat kita peragakan dengan menggunakan dua kipas angin yang diletakkan secara berhadapan, dimana kipas A dalam kondisi ON dan kipas B dalam kondisi OFF. Pada saat putaran rendah hembusan angin dari kipas A belum mampu untuk memutar kipas B, namun saat kipas A berputar sedikit kencang maka kipas B akan perlahan mulai berputar dengan putaran rendah. Saat kipas A berputar cepat maka kipas B akan ikut berputar semakin kencang. Hal ini dapat diterangkan dengan menganggap bahwa kipas A bertindak sebagai kompresor dan kipas B bertindak sebagai turbin. Konsep dua kipas ini dijadikan sebagai dasar prinsip kerja dari torque converter.
Komponen Torque Converter
1. Pump impeller
Pump impeller tersambung tetap dengan rumah torque converter yang diikat dengan fly wheel sehingga apabila mesin berputar maka rumah torque converter akan ikut berputar bersama pump impeller. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Dengan begitu ketikan pump impeller berputar maka fluida yang ada di dalamnya akan terlempar keluar akibat adanya gaya sentrifugal. Lontaran fluida saat pump impeller bekerja akan menghasilkan energi kinetik yang kemudian memutar turbine runner. Fungsi dari pump impeller adalah untuk membangkitkan tekanan dan aliran fluida dalam sistem torque converter.
2. Stator blade
Stator blade terpasang pada poros yang dikaitkan pada transmission case melalui sebuah one way clutch. Fungsi dari one way clutch adalah untuk menjaga putaran dari stator agar searah dengan putaran pump impeller sehingga stator tidak berputar melawan arah saat putaran pump impeller dan turbine runner dalam kecepatan yang sama. Stator blade terletak diantara pump impeller dan turbine runner. Fungsi stator blade adalah membentuk sudut tekan atau alir oli dan membangun monen sesuai dengan prinsip kerja transmisi serta mencegah agar turbine runner berputar tidak berlawanan arah. Selain itu, stator blade berfungsi untuk mengarahkan fluida dari turbine runner ke pump impeller terlontar telat pada vane pump impeller. Fluida yang terlontar melewati stator blade masih mempunyai tekanan sehingga menambah momen puntir pada pump impeller.
3. Turbine runner
Sama seperti stator blade, turbine runner akan berputar apabila aliran fluida dari oil pump yang akan bersirkulasi dalam torque converter case. Turbine runner berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik untuk memutar input shaft transmisi.
Demikian ulasan mengenai pengertian, fungsi, keunggulan, prinsip kerja, dan komponen dari torque converter. Semoga bermanfaat bagi sobat yang membaca artikel ini. Jangan lupa share artikel supaya banyak yang semakin tahu tentang otomotif.
0 komentar
Post a Comment