Komponen Utama Sistem Penerangan

Sistem penerangan merupakan instalasi dari beberapa rangkaian yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dan memberi isyarat kepada pengendara lain. Pada sistem penerangan terdiri dari beberapa komponen utama pada setiap rangkaiannya, yaitu baterai, fusible link, sekring, kunci kontak, kabel penghantar, konektor, sakelar, flasher, relai, dan lampu.

Komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasan berikut.

Komponen utama sistem penerangan

1. Baterai

baterai

Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan tenaga listrik melalui adanya reaksi kimia yang terjadi antara elektrolit baterai dengan pelat baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara 36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1.270 pada suhu 20°C saat baterai penuh. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam, yaitu air accu dan air zuur.

Berdasarkan kondisi kendaraan baterai memiliki tiga fungsi, diantaranya:

  1. Pada saat mesin belum hidup dan kunci kontak on, baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan dan aksesoris.
  2. Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar motor stater dan sistem pengapian selama start.
  3. Pada saat mesin hidup, baterai berfungsi menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai.

2. Fusible link

Fusible link digunakan untuk melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya dipakai pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30A atau lebih. Prinsip kerja fusible link sama dengan sekring. Fusible link akan rusak jika dilewati arus yang lebih besar dari kemampuannya.

3. Sekring

sekring

Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Kapasitas sekring yang ada adalah 0,5A sampai 35A. Sekring yang dipakai pada kendaraan ada dua macam, yaitu sekring tabung kaca ( cartridge ) dan sekring tipe bilah ( blade ).

4. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk memutus dan menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga dari baterai. Kunci kontak memiliki tiga terminal, yaitu:
  1. Terminal B dihubungkan dengan (+) baterai.
  2. Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan terminal IG regulator serta beban lain yang membutuhkan.
  3. Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 solenoide starter.

5. Kabel penghantar

Kabel penghantar berfungsi untuk menghubungkan komponen pada sistem penerangan dan menghantarkan arus listrik ke rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari tembaga yang diberi isolator.

6. Konektor

Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel, melindungi sambungan dari kotoran, dan memungkinkan sambungan dapat dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari konektor laki-laki ( male ) dan konektor permpuper ( female ). Pada konektor juga terdapat nok agar dalam penyambungan lebih mudah. Untuk menjamin agar sambungan lebih kuat maka konektor dipasang pengunci.

7. Sakelar

saklar kombinasi

Sakelar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Terdapat beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
  • sakelar putar
  • sakelar tekan
  • sakelar tuas
  • sakelar kombinasi

8. Flasher

Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara periodik. Terdapat beberapa tipe flasher, yaitu:
  1. Flasher tipe kapasitor
  2. Flasher tipe bimetal
  3. Flasher tipe transistor

9. Relai

Relai berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara elektromagnetik. Relai dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar.

10. Lampu

Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil dari arus listrik yang mengalir melalui kawat halus yang memiliki tahanan serta titik lebur tinggi sehingga menimbulkan panas dan cahaya.

0 komentar

Post a Comment