Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Sebuah mesin pada kendaraan akan hidup apabila memenuhi tiga syarat, yaitu kompresi, bahan bakar dan pengapian. Pengapian akan memercikan bunga api yang dihasilkan oleh busi sehingga membakar campuran bahan bakar dan udara pada saat langkah kompresi. Bunga api dihasilkan melalui beberapa proses sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem pengapian.

Pada saat ini sistem pengapian memiliki beberapa jenis mulai dari sistem pengapian konvensional sampai sistem pengapian yang diatur oleh komputer atau ECU. Sistem pengapian konvensional merupakan hal yang paling dasar untuk dipelajari. Cara kerja pengapian konvensional memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakkan distributor yang mengatur membuka dan menutupnya platina serta membagikan arus listrik ke masing-masing busi sesuai firing order sehingga dibutuhkan penyetelan yang tepat untuk menjamin pembakaran yang sempurna. Berikut merupakan cara kerja pengapian konvensional beserta aliran arus listriknya.

Saat platina menutup

cara kerja sistem pengapian konvensional

Sistem pengapian akan bekerja apabila kunci kontak dalam posisi ON. Arus listrik mengalir dari baterai menuju ke fuse lalu ke ignition coil. Di dalam ignition coil terdapat dua kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kumparan primer arus listrik akan diteruskan menuju ke platina. Karena platina menutup sehingga arus listrik langsung diteruskan ke masa. Akibatnya terjadi kemagnetan pada primer koil.

Saat platina membuka

sistem pengapian konvensional

Saat platina membuka arus listrik dari baterai hanya masuk ke kondensor dan tidak sampai ke masa. Hal ini menyebabkan kemagnetan pada primer koil akan hilang secara tiba-tiba. Hilangnya kemagnetan pada primer koil menimbulkan induksi yang menguntungkan yang membuat sekunder koil menginduksikan diri. Induksi yang terjadi pada sekunder koil menyebabkan tegangan dari baterai berubah yang semula 12V kemudian keluar dari ignition coil menjadi 13KV sampai 20KV. Tegangan yang besar ini dialirkan menuju distributor melalui kabel tegangan tinggi yang kemudian dibagikan ke masing-masing busi sesuai firing order sehingga terjadi percikan bunga api yang dibutuhkan saat proses pembakaran.

0 komentar

Post a Comment