Poros atau axle merupakan salah satu dari komponen unit sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin dari differential untuk memutarkan roda kendaraan. Pada kendaraan berpenggerak roda belakang dan juga kendaraan all wheel drive, selain untuk memutarkan roda poros belakang juga berfungsi untuk menopang berat kendaraan. Poros belakang memiliki 3 jenis yang digunakan tergantung dari jenis kendaraannya.
Poros setengah mengembang ( semi floating )
Bila kita perhatikan kelihatan bahwa poros belakang mempunyai beban yang berat. Hal ini disebabkan berat kendaraan dan peran dari jembatan belakang dipikul oleh poros itu sendiri. Selain bukan hanya menerima kedua macam beban yang berat tetapi ditugaskan juga untuk memutarkan roda belakang. Dalam hal ini poros ditugaskan untuk menggerakkan kendaraan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa poros bekerja untuk memikul seluruh berat kendaraan dan menggerakkan kendaraan supaya dapat bergerak maju. Poros dengan konstruksi ini hanya dapat digunakan untuk kendaraan ukuran ringan.
Keuntungan :
- Konstruksi sederhana.
- Mudah dalam perawatan.
- Biaya produksi murah.
- Kemungkinan poros menjadi bengkok atau patah karena beban kendaraan dipikul oleh poros tersebut.
- Jika kendaraan overload poros dapat patah sangat berbahaya karena kemungkinan roda bisa lepas karena tidak ada yang menahannya.
Poros 3/4 mengambang ( three quarter floating )
Berat kendaraan dan berat jembatan belakang dipikul bersama-sama oleh poros belakang dan roda. Seperempat bagian dari beban dipikul oleh poros belakang dan 3/4 bagian oleh roda. Konstruksi ini banyak digunakan untuk kendaraan kendaraan sedan.
Keuntungan :
- Apabila poros patah kemungkinan roda tidak akan lepas karena ada yang menahannya.
Kelemahan :
- Kemungkinan poros bisa bengkok.
Poros mengambang ( full floating )
Konstruksi ini banyak digunakan untuk kendaraan kendaraan ukuran berat. Seluruh berat kendaraan dan percepatan belakang dipikul oleh roda. Dengan demikian poros belakang bebas dari pikulan yang berat. Poros belakang hanya berfungsi untuk memutarkan roda belakang. Di bagian luar ujung poros belakang dilengkapi dengan flens dan melekat pada bagian roda sehingga roda dapat diputarkan oleh poros tersebut. Keunggulam dari konstruksi ini adalah apabila porosnya patah seluruh bagian dari jembatan belakang terutama rodanya tidak perlu dibongkar guna mengeluarkan poros yang patah untuk diganti dengan yang baru.
0 komentar
Post a Comment