Jenis-jenis Sistem Pendingin Pada Kendaraan

Pada mesin mobil terdapat 4 langkah kerja yaitu langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Saat langkah kompresi udara dan bahan bakar bercampur kemudian masuk ke ruang bakar, dalam ruang bakar terjadi percikan bunga api yang ditimbulkan oleh busi sehingga terjadi ledakan yang kuat untuk mendorong piston. Ini merupakan proses pembakaran yang membuat mesin menjadi hidup. Proses pembakaran menimbulkan panas pada mesin mobil. Pada saat yang bersamaan terjadi gesekan antar komponen sehingga menimbulkan panas.

Energi panas yang timbul pada mesin harus dibuang, karena dapat menyebabkan mesin overheating atau panas yang berlebihan dan dapat mempercepat keausan. Untuk mencegah terjadinya panas yang berlebihan, maka mesin harus dilengkapi dengan sistem pendinginan.

Pengertian Sistem Pendingin

Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga temperatur mesin agar tetap dalam kondisi yang ideal sesuai dengan suhu kerja mesin. Suhu kerja mesin yang baik adalah 80°C sampai 90°C. Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara.

Fungsi sistem pendinginan
  1. Mengurangi keausan komponen mesin melalui penyerapan panas agar tidak terjadi overheating.
  2. Menjaga temperatur mesin agar tetap sesuai dengan suhu kerja.

Macam-macam Sistem Pendinginan

1. Pendingin udara
sistem pendingin udara

Sistem pendingin udara adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media pendinginannya. Untuk meningkatkan efisiensi pendinginan, maka pada permukaan bidang pendinginan dilengkapi dengan konstruksi sirip-sirip. Fungsi sirip tersebut adalah menyerap panas mesin lalu melepaskan panas bersama dengan udara yang mengalir melalui sirip-sirip.

Cara kerja sistem pendingin udara yaitu panas yang ditimbulkan oleh mesin dipindahkan ke dinding silinder dan melalui sirip-sirip menuju ke udara luar.

Kelebihan dari sistem ini adalah konstruksi mesin sederhana, jarang ada gangguan, dan perawatan lebih mudah. Sedangkan kekurangannya adalah suara motor keras akibat getaran sirip yang terkena embusan angin dan pendinginan tidak merata.

Penggunaan sistem pendingin udara banyak diterapkan pada sepeda motor, motor unit kecil, mesin VW lama, dan deutch diesel.

2. Pendingin air
sistem pendingin air

Sistem pendingin air adalah suatu sistem yang menggunakan zat cair sebagai media pendinginannya. Sistem ini memiliki konstruksi yang lebih rumit dan terdapat banyak komponen pendukung. Akan tetapi mesin dengan dengan pendingin air lebih aman sebab ruang bakar dikelilingi oleh pendingin.

kelebihan dari sistem adalah pendinginan merata, suhu mesin tetap terjaga, dan dapat membuat pemakaian bahan bakar menjadi irit pada mesin EFI.

Cara kerja sistem pendingin air

Saat mesin dalam keadaan dingin

Ketika mesin dalam keadaan dingin air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.

Saat mesin dalam keadaan panas

Setelah mesin panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup. Cairan pendingin menjadi panas di dalam water jacket karena menyerap panas dari mesin. Kemudian cairan disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerak maju kendaraan. Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air menuju water jacket.

Demikian pembahasan tentang pengertian, macam-macam dan cara kerja sistem pendinginan. Semoga bermanfaat.


Komponen Utama Sistem Penerangan

Sistem penerangan merupakan instalasi dari beberapa rangkaian yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dan memberi isyarat kepada pengendara lain. Pada sistem penerangan terdiri dari beberapa komponen utama pada setiap rangkaiannya, yaitu baterai, fusible link, sekring, kunci kontak, kabel penghantar, konektor, sakelar, flasher, relai, dan lampu.

Komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasan berikut.

Komponen utama sistem penerangan

1. Baterai
baterai

Baterai adalah komponen elektrokimia yang menghasilkan tenaga listrik melalui adanya reaksi kimia yang terjadi antara elektrolit baterai dengan pelat baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara 36% asam sulfat dan 64% air dengan berat jenis sekitar 1.270 pada suhu 20°C saat baterai penuh. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam, yaitu air accu dan air zuur.

Berdasarkan kondisi kendaraan baterai memiliki tiga fungsi, diantaranya:

  1. Pada saat mesin belum hidup dan kunci kontak on, baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan dan aksesoris.
  2. Pada saat start, baterai memberikan energi listrik untuk memutar motor stater dan sistem pengapian selama start.
  3. Pada saat mesin hidup, baterai berfungsi menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai.

2. Fusible link

Fusible link digunakan untuk melindungi rangkaian listrik berarus besar dan biasanya dipakai pada rangkaian yang membutuhkan arus sampai 30A atau lebih. Prinsip kerja fusible link sama dengan sekring. Fusible link akan rusak jika dilewati arus yang lebih besar dari kemampuannya.

3. Sekring

sekring

Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan rangkaian akibat kelebihan arus. Kapasitas sekring yang ada adalah 0,5A sampai 35A. Sekring yang dipakai pada kendaraan ada dua macam, yaitu sekring tabung kaca ( cartridge ) dan sekring tipe bilah ( blade ).

4. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk memutus dan menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga dari baterai. Kunci kontak memiliki tiga terminal, yaitu:
  1. Terminal B dihubungkan dengan (+) baterai.
  2. Terminal IG dihubungkan dengan (+) koil pengapian dan terminal IG regulator serta beban lain yang membutuhkan.
  3. Terminal ST dihubungkan dengan terminal 50 solenoide starter.

5. Kabel penghantar

Kabel penghantar berfungsi untuk menghubungkan komponen pada sistem penerangan dan menghantarkan arus listrik ke rangkaian sistem penerangan. Kabel penghantar terbuat dari tembaga yang diberi isolator.

6. Konektor

Konektor berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel, melindungi sambungan dari kotoran, dan memungkinkan sambungan dapat dipisah dengan mudah. Konektor terdiri dari konektor laki-laki ( male ) dan konektor permpuper ( female ). Pada konektor juga terdapat nok agar dalam penyambungan lebih mudah. Untuk menjamin agar sambungan lebih kuat maka konektor dipasang pengunci.

7. Sakelar

saklar kombinasi

Sakelar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada suatu rangkaian. Terdapat beberapa jenis saklar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
  • sakelar putar
  • sakelar tekan
  • sakelar tuas
  • sakelar kombinasi

8. Flasher

Flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara periodik. Terdapat beberapa tipe flasher, yaitu:
  1. Flasher tipe kapasitor
  2. Flasher tipe bimetal
  3. Flasher tipe transistor

9. Relai

Relai berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus secara elektromagnetik. Relai dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar.

10. Lampu

Lampu berfungsi sebagai sumber cahaya yang merupakan hasil dari arus listrik yang mengalir melalui kawat halus yang memiliki tahanan serta titik lebur tinggi sehingga menimbulkan panas dan cahaya.

Sistem Penerangan pada Kendaraan

Setiap kendaraan wajib memiliki sistem penerangan. Penerangan merupakan faktor utama yang dapat menjaga keselamatan saat berkendara.

Sistem penerangan merupakan instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan atau semua sistem kelistrikan bodi kendaraan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Fungsi sistem penerangan adalah sebagai penerangan pada kendaraan dan memberikan tanda atau indikator pada pengendara lain. Sistem penerangan ini dibagi menjadi dua sistem, yaitu:

LAMPU PENERANGAN LUAR

1. Lampu kepala


lampu kepala

Sistem lampu kepala merupakan lampu penerangan untuk menerangi jalan di bagian depan kendaraan. Pada umumnya lampu kepala ini dilemdilen dengan lampu jauh dan lampu dekat.

2. Lampu jarak dan lampu belakang

Lampu ini berfungsi untuk memberi isyarat serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi kendaraan lainnya.

3. Lampu rem

Lampu rem berfungsi sebagai isyarat untuk mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan di belakang yang mengikutinya saat kendaraan mengerem.

4. Lampu tanda belok

Lampu tanda belok memiliki fungsi untuk memberi isyarat bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok dilengkapi dengan flasher. Flasher merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok berkedip secara interval.

5. Lampu hazard


lampu hazard

Lampu hazard digunakan untuk memberi tanda keberadaan kendaraan saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.

6. Lampu mundur

Lampu mundur digunakan untuk memberi penerangan untuk melihat ke belakang saat mundur di malam hari dan memberikan isyarat untuk kendaraan yang mengikutinya bahwa pengendara bermaksud untuk mundur.

7. Lampu kabut


lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat jalan berkabut, jalan berdebu, dan hujan lebat.

LAMPU PENERANGAN DALAM

1. Lampu ruangan atau lampu kabin


lampu kabin

Lampu ruangan digunakan untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari.

2. Lampu instrumen panel

speedometer

Lampu instrumen panel digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi untuk membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat.

Itu saja yang bisa saya sampaikan kepada sobat otomotif mengenai sistem penerangan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa mampir kemari untuk menambah wawasan seputar otomotif.



Jenis Jenis Kopling Dan Contoh Aplikasinya

Kopling merupakan bagian penting pada kendaraan karena kopling berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan tenaga dari mesin menuju transmisi. Semua kendaraan pasti memiliki kopling. Bahkan panda kendaraan yang menggunakan transmisi matic pun memiliki kopling.

Baca juga : Komponen Kopling dan Fungsinya

Di dunia ini terdapat banyak jenis kopling. Tidak hanya pada kendaraan, kopling juga terdapat pada kompresor AC. Untuk lebih mengetahui jelasnya, berikut ini akan kami jelaskan mengenai jenis-jenis kopling pada kendaraan.

Kopling Gesek
kopling gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Kopling gesek memiliki beberapa jenisnya, yaitu:

1. Kopling piringan ( disc clutch )
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan/disc.

2. Kopling konis ( conis clutch )
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.

3. Kopling pelat tunggal
Kopling pelat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan kopling hanya satu.

4. Kopling pelat ganda atau banyak
Kopling pelat ganda atau banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.

5. Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek ( piringan/disc ) terendam cairan/minyak atau bisa juga oli. Kopling basah banyak kita jumpai pada sepeda motor.

6. Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek tidak terendam cairan/minyak ( bahkan tidak boleh ada cairan/minyak ) karena dapat menyebabkan selip. Jenis kopling ini dapat kita temui pada mobil dengan transmisi manual.

7. Kopling pegas spiral
Kopling oegpe spiral adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Kelebihan kopling ini adalah penekanannya kuat dan kerjanya cepat. Sedangkan kekurangannya adalah penekan kopling berat, tekanan pada pelat penekan kurang merata. Kopling pegas spiral ini banyak digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

8. Kopling pegas diafragma
Kopling diafragma menggunakan pegas penekan berbentuk diafragma. Kopling jenis ini banyak digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

Kopling Magnet


kopling magnet

Disebut kopling magnet karena didalam pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet. Kopling jenis ini kebanyakan dipakai untuk kopling kompresor AC ( Air Conditioner ).

Kopling Satu Arah
kopling satu arah

Kopling satu arah adalah kopling otomatis yang memutus hubungkan poros penggerak dan yang digerakkan bergantung pada perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros-poros tersebut.

Kopling Hidrolik

Kopling ini melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan tenaga hidrolik.

Baca selengkapnya : Komponen kopling hidrolik

Nah begitu sob penjelasan mengenai jenis-jenis kopling dan ada beberapa contoh aplikasinya. semoga bermanfaat bagi sobat dan menambah wawasan. Terimakasih telah berkunjung ke blog ini.

Sebutkan Komponen Kopling dan Fungsinya

Kopling merupakan bagaian dari sistem pemindah tenaga untuk memindahkan tenaga putar mesin menuju transmisi secara halus tanpa ada kejutan.
Secara umum kopling berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan gear.

Baca juga : Jenis-jenis Kopling

Jika kita amati dengan cermat, kopling bekerja dengan cepat. Proses kerjanya ini terbagi menjadi dua, yaitu pada saat pedal kopling ditekan dan pada saat pedal kopling dilepas.

cara kerja kopling

Pada saat pedal kopling ditekan, tenaga dari mesin yang disalurkan akan terputus, karena pada saat pedal kopling ditekan maka gaya tenkannya akan menggerakkan garpu pembebas. Garpu pembebas kemudian menekan release bearing sehingga per kopling tertekan dan plat penekan akan terangkat sedikit. Hal ini membuat kampas kopling yang awalnya terjepit diantara plat penekan dan fly wheel akan menjadi terbebas dan putaran dari mesin ke transmisi menjadi terputus.

Pada saat pedal kopling dilepas atau tidak ditekan, tenaga dari mesin yang tadinya terputus akan kembali terhubung. Hal ini disebabkan garpu pembebas yang tadinya menekan release bearing kembali ke posisinya semula dan release bearing ikut terbebas sehingga pegas kembali menekan plat penekan yang membuat plat kopling terjepit diantara plat penekan dan fly wheel.

Kopling yang baik harus memiliki 3 syarat yang harus dimiliki, yaitu:
  1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi secara lembut.
  2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh tanpa selip.
  3. Harus dapat membebaskan dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan sempurna dan cepat.

Di dalam kopling terdapat banyak komponen penting yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini merupakan komponen kopling beserta fungsinya.
komponen kopling
1. Garpu pembebas

Alat ini berupa tuas yang berfungsi untuk menggerakkan bantalan pembebas.

2. Bantalan pembebas

Bantalan pembebas ini dipasang pada penahan bantalan poros kopling. Bantalan ini dapat bergerak secara aksial pada tempatnya. Gerakan mendekati kopling akan menekan pegas difragma atau tuas pengungkit pelat penekan kopling yang akan memutus pemindahan daya. Pada kedudukan normalnya, bantalan pembebas ini tidak akan menekan pegas diafragma atau tuas pengungkit.

3. Clutch cover ( tutup kopling )

Clutch cover melekat pada fly wheel yang berfungsi sebagai tempat dudukan dan jugapenutup atau rumah bagi komponen kopling yang terdapat didalamnya, seperti kampas kopling, pegas penekan, dan plat penekan.

4. Pegas kopling

Pegas kopling berfungsi untuk menekan pelat penekan terhadap pelat kopling.

5. Pressure lever atau tuas penekan

Tuas penekan berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.

6. Pelat tekan / pressure plate

Pelat penekan ini berfungsi untuk menekan pelat kopling terhadap permukaan roda penerus sehingga terjadi pemindahan daya dari mesin ke pelat kopling akibat gesekan

7. Pelat kopling

Pelat kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dengan lembut tanpa selip dari rangkaian tutup kopling ke poros keluaran kopling.

8. Fly wheel

Fly wheel atau roda gila berfungsi sebagai tempat melekatnya rumah kopling.